Siapa yang puas atas karunia-MU ?
Jikaa kawan-kawan semua telah
membaca 2 tulisan sebelum ini mungkin kalian akan menganggap bahwa penulis
(yaitu saya) “hidup hanya untuk menyembah ALLAH SWT dan rezeki ada di
tangan-NYA oleh karena itu sembahlah!”
Bukan!
Pernahkan kalian mendengan
tentang cerita Nabi Ayub?
“Nabi Ayub yang miskin dan
mempunyai penyakit kulit itu akhitnya diangkat derajatnya oleh ALLAH SWT dengan
disembuhkannya penyakit beliau dan dibalikkannya rezeki baginya,tidak sampai
disitu..Kemudian turunlah hujan belalang emas & Seketika itu pula Nabi Ayub
memungutinya”
Kemudian ALLAH berfirman “Wahai
Ayub tidakkan kau puas dengan nikmat yg kuberi ?”
Nabi Ayub pun berkata “Siapa yang
puas atas Karunia MU ?”
Dari cerita tersebut dapat kita
petik bahwa kita sebagai manusia kita berhak berminta atau bermanja-manja
layaknya anak kecil yang merengek meminta balon..
Dari cerit tersebut juga dapat
digambarkan bahwa manusia berhak untuk menjadi kaya! Dan bukan berarti kita
hanya merengek dan meminta sama ALLAH kemudian seketika itu pula jatuh rezeki
di hadapan kita..sungguh persepsi yang salah karena tidak aka nada hasil tanpa
usaha.
Kalo kita lihat zaman-zaman Nabi
sebelum kita (Khususnya Nabi Muhammad SAW) dan para sahabatnya tidak ada yang
miskin..dari mulai Abu Bakar As Syidik, Umar Bin Khatab,Usman bin Affan, sampai
ali bin abi thalib..Kekayaan mereka sungguh berlimpah sampai bahkan Umar bin
khatab menyumbang 1000 unta untuk perang.
Subhanallah..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar