Rabu, 19 Oktober 2011

Kenapa bekerja di Bank konvensional itu haram ?


Kenapa bekerja di Bank konvensional itu haram ?
Sebagai mahasiswa ekonomi tingkat akhir dengan nilai IP pas-pas an saya Cuma mau berbagi ilmu selama kurang lebih 3 tahun saya kuliah..
Bekerja di bank ? siapa yang tidak mau..
Melihat orang-orang yang bekerja di bank dengan gaji yg berlimpah + bonus serta tunjangan siapa pula yg tidak mau..tp setelah tidak sengaja berkecimplung di dunia perekonomian ternyata saya baru sadar kalo menurut sebagian cendikiawan kalo bekerja di bank itu haram…
Kenapa bisa haram? Apakah bank itu najis/kotor? Atau ada sebablain?
Seperti yg kita ketahui dalam hukum islam bahwa riba itu haram hukum nya.. kenapa? Buat yg tanya kenapa ya jelas itu karena bungan yg mencekik serta merugikan salah satu pihak..
Oke mungkin gue ambil salah satu contoh..
Pak bambang pinjam ke Bank ABC 100jt  untuk modal usaha lalu di setujui pihak bank setelah melihat kelengkapannya dengan syarat selama 10 tahun total hutang yg di bayar adalah 150jt (+bunga) Namun setelah 5 tahun usaha berjalan ternyata usaha pak bambang mengalami kebangrutan sehingga tidak mampu membayar hutang sampai akhirnya pihak bank tidak mau tau kalau hutang tersebut harus di bayar semua sekaligus bunganya kalau tidak sertifikat tanah pak bambang akan di ambil..
Itulah mengapa islam mengharamkan riba karena ada salah satu pihak yg di rugikan
Lalu apa hubungannya dengan kerja di bank? Kan kita hanya bekerja sebagai Back Officer atau Teller atau CS ?
Ternyataa… jeng jeng…
Ada di suatu ayat Al-Qur’an yg menjelaskan bahwa :
“Siapa saja yg melakukan baik itu Pelaku, ataupun saksi dari transaksi riba maka dosa mereka adalah sama”
(CMIW)
Mungkin dari situlah mengapa benerja di bank di anggap haram karena kita adalah saksi, dan siapa saja yg menabung di bank juga secara tidak langsung terkena debu riba tersebut…
Masya Allah.. Sungguh dahsyat nya debu riba~

Siapa yang puas atas karunia-MU ?


Siapa yang puas atas karunia-MU ?
Jikaa kawan-kawan semua telah membaca 2 tulisan sebelum ini mungkin kalian akan menganggap bahwa penulis (yaitu saya) “hidup hanya untuk menyembah ALLAH SWT dan rezeki ada di tangan-NYA oleh karena itu sembahlah!”
Bukan!
Pernahkan kalian mendengan tentang cerita Nabi Ayub?
“Nabi Ayub yang miskin dan mempunyai penyakit kulit itu akhitnya diangkat derajatnya oleh ALLAH SWT dengan disembuhkannya penyakit beliau dan dibalikkannya rezeki baginya,tidak sampai disitu..Kemudian turunlah hujan belalang emas & Seketika itu pula Nabi Ayub memungutinya”
Kemudian ALLAH berfirman “Wahai Ayub tidakkan kau puas dengan nikmat yg kuberi ?”
Nabi Ayub pun berkata “Siapa yang puas atas Karunia MU ?”
Dari cerita tersebut dapat kita petik bahwa kita sebagai manusia kita berhak berminta atau bermanja-manja layaknya anak kecil yang merengek meminta balon..
Dari cerit tersebut juga dapat digambarkan bahwa manusia berhak untuk menjadi kaya! Dan bukan berarti kita hanya merengek dan meminta sama ALLAH kemudian seketika itu pula jatuh rezeki di hadapan kita..sungguh persepsi yang salah karena tidak aka nada hasil tanpa usaha.
Kalo kita lihat zaman-zaman Nabi sebelum kita (Khususnya Nabi Muhammad SAW) dan para sahabatnya tidak ada yang miskin..dari mulai Abu Bakar As Syidik, Umar Bin Khatab,Usman bin Affan, sampai ali bin abi thalib..Kekayaan mereka sungguh berlimpah sampai bahkan Umar bin khatab menyumbang 1000 unta untuk perang.
Subhanallah..

Tugas Softskill Etika Akuntansi

Pertanyaan
1. Sebutkan penerapan etiket di masyarakat. min 5!
2. Apabila seseorang melanggar etika akan mendapatkan sanksi. Sebutkan contoh etika sosial dan sanksi sosial di masyaraakat min 3!
3. Apa kelebihan dan kekurangan paham hedonisme bila diterapkan di era globalisasi skrg!
Jawaban
1. Penerapan Etiket di masyarakat:
v Berbicara yang sopan terhadap orang yg lebih tua. Seperti orang tua, guru, kaka, nenek, kakek, om, tante, dll.
v Berbahasa yang baik dan sopan terhadap semua orang.
v Saling menghormati antar umat beragama
v Saling menjaga tingkah laku sesama manusia
v Ikut berpartisipasi dalam kegiatan lingkungan. Contoh: gotong royong, kerja bakti dll.
2. Contoh etika sosial di masyarakat:
v Tidak boleh berduaan lawan jenis ditempat yg sepi dan gelap.
v Tidak boleh menggunakan narkoba dan minuman keras di lingkungan masyarakat.
v Membicarakan orang lain yang bukan sebenarnya (berbohong).
Sanksi sosial di masyarakat :
v Tegoran dari masyarakat, dikucilkan dimasyarakat, dibuat surat pernyataan berdasarkan hokum yang berlaku disetiap lingkungan masyarakat.
v Bisa masuk penjara (tertulis) dan dikucilkan oleh masyarakat.
v Ditegor masyarakat / dijauhkan dari pergaulan masyarakat.
3. Kelebihan hedonisme di era globalisasi:
v Ilmu pengetahuan teknologi dan budaya yang berkembang dimasyarakat menyebabkan masyarakat umum mengetahui lebih banyak tetapi tiap individu harus dapat menyaring yang baik dan tidak untuk kepentingan dimasa yang akan datang.
v Bersikap kritis terhadap aspek perkembangan zaman.
Kekurangan hedonisme di era globalisasi:
v Hedonisme membuat orang lupa akan tanggungjawabnya karena apa yang dia lakukan semata-mata untuk mencari kesenangan diri.
v Merusak suatu sistem nilai kehidupan yang ada dalam masyarakat sekarang, mulai sistem sosial, politik, ekonomi, hukum, pendidikan sampai sistem pemerintahan.

apa tujuan hidupmu?


Apa tujuan hidup mu ?
Menurut sebagian orang pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan yang sulit tetapi berbeda dengan sebaian orange lainnya yang sudah menemukan tujuan hidupnya didunia ini…
Jika di kasih pilihan manakan tujuan hidup mu ?
Surga / Kekayaan  / Popularitas ?
Sebenarnya tidak ada 2pilihan..yang ada hanya 2 yaitu surga  atau neraka?
Mungkin bagi sebagian orang di luar sana mengejar  kekayaan atau popularitas…Namun semua itu hanya fana dan tidak selamanya memberikan kesenangan.
Orang yang mengejar Kekayaan dalam hidupnya mungkin tidak awan dengan istilah “Time is Money” bagaimana tidak? Mereka menghargai waktu mereka selama 24 jam dengan uang…bayangkan saja apakah cukup mereka semua mendapatkannya? jawabannya  tentu tidak..karena manusia tidak pernah puas..selama 24 jam selama 7 hari mereka memeras keringat dan larut dalam  semua kegiatan,mungkin seuruh keperluan jasmani mereka terpenuhi tapi tidak dengan rohani..
Bagi seorang muslim mungkin pernah mendengar istilah 50:50 dalam pembagian waktu..itu artinya mereka membagi waktu 12 utk bekerja dan beribadah..
Pertanyaannya adalah.. apakah cukup adil kita hanya membagi waktu 12 jam untuk sang Pemberi Rezeki?
Tentu saja belum bila dihitung dengan semua kewajiban kita sebagai seorang muslim…
Sebagai seorang muslim “Seharusnya bukan rezeki yang kita kejar tapi sang Pemberi Rezekilah yang kita kejar”
Dengan kita faham hal tersebut maka secara otomatis kita juga sudah faham bahwa tujuan kita hidup yaitu surga yg kekal,dan bukan dunia yg fana ini…

Kenapa Bar & Diskotik tumbuh bak jamur dikala musim hujan?


Kenapa  Bar & Diskotik tumbuh bak jamur dikala musim hujan?
Jawabannya sederhana saja..masih bersangkutan dengan tulisan saya seelumnya yaitu mengenai tujuan hidup,kenapa? Karena ini masih berkaitan dengan tujuan hidup yang salah yaitu “Dunia”
Oke kita kilas balik sedikit mengenai tujuan hidup..
Bayangkan orang-orang yang hidup mengejar kekayaan,mereka rela menjual waktunya untuk uang dan atas dasar untuk memenuhi  kebutuhan jasmani mereka. Orang-orang seperti itu akan bekerja seperti robot sehingga rohani mereka kosong.
Yaiyaah..bagaimana tidak?! Mereka yang seperti Itu hanya bertemu dengan Tuhan nya hanya sesekali saja,hal tersebut mengakibatkan “kesempitan hati”.
Karena “Kesempitan Hati” itulah mereka mencari kesenangan dengan cara pergi ke BAR, Diskotik, Berjudi atau bahkan Bermain wanita”
Nauzubillah minzalik
Dengan merebaknya bar itu menggambarkan bahwa manusia semakin jauh dengan Tuhan nya yaitu ALLAH SWT. Mereka terlalu sibuk dengan urusan duniawi sehingga seakan-akan lupa dengan tuhannya..
Masya ALLAH.. semoga kita bukan termasuk orang-orang itu..